Senin, 28 Oktober 2019

cara menyikat gigi



A. Menyikat Gigi
            Menyikat gigi adalah membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan, bakteri, dan plak. Dalam membersihkan gigi, harus memperhatikan pelaksanaan waktu yang tepat, Penggunaan alat yang tepat, dan cara yang tepat untuk membersihkan gigi. Oleh karena itu, kebiasan menyikat gigi merupakan tingkah laku manusia dalam membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan yang dilakukan secara terus menerus (Potter dan Perry 2005).
Kebiasaan merawat gigi dengan menyikat gigi minimal dua kali sehari pada waktu yang tepat yaitu pada pagi hari setelah sarapan pagi dan malam hari sebelum tidur serta mengkonsumsi makan-makanaan yang lenget dan manis dapat mempengaruhi terjadinya karies gigi (Kidd,1992).
            Menyikat gigi yang baik yaitu dengan gerakan yang pendek dan lembut serta dengan tekanan yang ringan, pusatkan pada daerah yang tedapat plak, yaitu di tepi gusi  (perbatasan gigi dan gusi), permukaan kunyah gigi dimana terdapat fissure atau celah –celah yang sangat kecil dan sikatlah gigi yang paling belakang. Sikat gigi harus memiliki penggangan yang lurus, dan memiliki bulu yang cukup kecil untuk menjangkau semua bagian mulut. Sikat gigi harus diganti setiap 3 bulan (Rahmadhan, 2010).
Cara menyikat gigi yang baik adalah membersihkan seluruh bagian gigi, gerakan vertical, dan bergerak lembut (Wong 2003).
menjelaskan bahwa seluruh permukaan gigi dalam, luar dan pengunyahan harus disikat dengan teliti dan menyikat gigi dengan sekuat tenaga tidak dianjurkan karena dapat merusak email dan gusi dan akan menyebabkan lubang karena vibrasi (Potter dan Perry 2005).
Dalam menyikat gigi harus memperhatikan beberapa hal yaitu :
a.    Alat
Berapa ahli menganjurkan memilih sikat gigi sebagai berikut :
1.    Sikat gigi dengan tangkai yang lurus dan mudah di pengang sehingga dapat mencapai seluruh permukaan gigi dan jaringan sekitar terutama daerah-daerah yang sulit dibersihkan
2.    Kepala sikat harus kecil dan semakin keujung semakin mengecil, sebagai patokan panjang kepala sikat gigi harus sama dengan jumlah lebar keempat gigi depan rahang bahwa ( lebar keempat gigi seri bawah).
3.    Bulu sikat harus sama panjangnya, sehingga membentuk permukaan yang datar. Sikat gigi yang baik adalah dengan bulu sikat yang berderet tiga, dan bulu sikat terbuat dari nilon yang tidak kaku.

b.    Cara atau Metode Menyikat Gigi
Banyak teknik atau metode menyikat gigi yang diperkenalkan para ahli, dan kebanyakan metodenya dikenal dengan namanya sendiri seperti metode Bass, Stillman, Charters, atau disesuaikan dengang gerakannya.
Terdapat berapa prinsip pada  pola dasar gerakan menyikat gigi yaitu :
1.      Metode Scrubbing Horizontal
Bulu sikat ditempatkan tegak lurus terhadap mahkota gigi. Kemudian sikat gigi digerakan maju mundur 6-9mm.
2.      Metode Fones
Teknik Fones hampir sama dengan teknik horizontal kecuali gerakan yang digunakan adalah rotasi. Fones berusaha mengantisipasi kemungkinan merusak gingiva dengan gerakan rotasinya. Selain itu, ia juga menganjurkan agar tidak hanya gigi saja yang disikat tetapi juga gusi dan lidah disikat.
3.    Metode Leonard
Gerakan yang digunakan dengan teknik ini adalah keatas dan kebawah pada permukaan fasial gigi posterior untuk membersihkan gigi dan marangsang gingiva
4.    Metode Stillman
Teknik Stillman (1932) digunakan untuk merangsang gusi. Sikat gigi diletakkan dengan bulu sikat 45° terhadap aspek gigi sehingga sebagian bulu sikat berada pada gusi dan sebagian lagi pada gigi. Gerakannya adalah bergetar (Vibrasi)
5.    Metode Chartes
Chartes (1928)  juga menganjurkan teknik bergetar dengan sedikit tekanan untuk membersihkan daerah interproksimal. Sikat gigi diletakkan dengan sudut 90° terhadap aksis panjang gigi sehingga bulu sikat akan masuk di antara gigi tetapi tidak menekan gusi. Kemudian sikat gigi digerakkan dengan gerakan rotasi perlahan-lahan dengan bulu sikat tetap menyentuh gusi.

6.    Metode Bass (1945)
Sikat gigi diletekan dengan sudut 45° terhadap apeks gigi. Kemudian bulu sikat didorong perhan-lahan ke dalam sulkus. Gerakkan vibrasi yaitu gerakan maju mundur dan pendek-pendek akan menyebabkan bulu sikat bergetar membersihkan sulkus. Untuk setiap bagian disarankan 10 kali gerakan.
7.    Rolling stroke
Bulu sikat diletakkan sejajar dan berlawanan dengan attached gingiva sendangkan kepala sikat sejajar datar oklusal. Dengan teknik ini, daerah sepertiga gigi kemungkinan tidak tercakup dengan sikat gigi tetapi menyentuh attached gingiva, oleh karena bila sikat gigi diletakkan terlalu dalam ke vestibulum, maka kemungkinan dapat menyebabkan trauma pada mucogingiva junction dan mukosa alveolar.

8.    Metode Smith-Bell
Tenik ini disebut juga metode fisiologis yang diperkenalkan oleh Smith pada tahun 1940. Bulu sikat diletakkan pada permukaan insisal atau oklusal dan digerakkan manuju gusi. Gerakan menyikat dari arah insisal/oklusal ke gusi merupakan upaya untuk meniru gerakan alami self-cleansing.

c.    Frekuensi dan Waktu Menyikat gigi
Frekuensi menyikat gigi mempengaruhi kebersihan gigi mulut anak-anak. Ini dikuatkan dengan penelitian Sivia dkk, 2005 bahwa sekitar 46,9% anak yang menyikat gigi kurang dari 2 kali sehari memiliki tingkat kebersihan gigi dan mulut yang kurang baik. Pengalaman mendapatkan pendidikan kesehatan juga mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut hal ini ditunjukan dalam penelitian Riyanti (2005) bahwa dilakukan 4 kali pendidikan kesehatan lalu diukur tingkat kebersihan gigi dan mulutnya disetiap pertemuan.
Lamanya seseorang menyikat gigi yang dianjurkan minimal 5 menit, tetapi umumnya seseorang menyikat gigi maksimum 2-3 menit. Bila menyikat gigi dilakukan dalam waktu yang lebih singkat, maka hasilnya kurang baik di bandingkan dengan menyikat gigi yang dilakukan dalam waktu yang lebih lama, karena mengingat banyaknya permukaan gigi yang harus dibersihkan. Tetapi hal ini tidak dapat di ambil sebagai patokan berhasil atau tidaknya seseorang menyikat gigi, sebab hal ini masih tergantung pada cara-cara menyikat gigi, bentuk sikat yang digunakan serta waktu menyikat gigi (Panjaitan 1997).

d.    Tujuan Menyikat Gigi
Tujuan menyikat gigi adalah agar sisa makanan dapat hilang dari sela-sela dan permukaan gigi. Untuk merangsang jaringan-jaringan sekitar gigi agar tetap sehat. Menyikat gigi bertujuan untuk memelihara kebersihan gigi dan mulut terutama gigi serta jaringan sekitarnya, (Panjaitan, 1997).
Menyikat gigi dapat mencegah timbulnya sisa-sisa makanaan pada sela-sela gigi dan permukaan gigi dimana penimbunan sisa-sisa makanan dapat mempercepat pertumbuhan mikroorganisme, sehingga dapat menyebabkan terjadinya karies ( Suriyono, 2005).
e.    Manfaat Menyikat Gigi
1.    Mencegah gigi berlubang
Pada malam hari menyikat sebelum tidur gigi dan paginya menyikat gigi setelah selesai makan pagi, maka resiko terjadinya penumpukan plak dalam rongga mulut kita secara otomatis akan berkurang sehingga kita akan mencegah resiko terjadinya penumpukan plak.
2.    Menyegarkan nafas
Nafas yang tidak sedap biasanya terjadi karena adanya kotoran di dalam rongga mulut, walaupun ada faktor lain penyebab bau mulut. Tetapi dengan menyikat gigi nafas kita akan menjadi lebih segar
3.    Menambah kepercayaan diri
Menjadi lebih percaya diri untuk memulai aktifitas dengan napas yang segar dan gigi yang bersih. Terutama apabila perkerjaan kita berhubungan dengan pelayanan jasa.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Perbaikan pelayanan BPJS untuk mendukung program pelayanan kesehatan

                                             Untuk mendukung keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pemerintah menetapk...